Friday, June 24, 2005

"bu kasih aku pe-er lagi dong!"

baru sekali ini aku dikasi pe-er kaya gini ma 'ibu'ku
pe-er nya bukan pe-er biasa, tapi bikin tulisan hasil karya sendiri dengan tema ....
huahhhhhh beurat man!
pertama dikasi waktu 10 hari...
akhirnya aku browsing, beli buku dan kawan-kawan...
tapi....mentok...hehehe
sampe akhirnya aku terima sms di penghujung hari yang ke-12,
"Ukhty, saya belum terima tulisannya"
Ups....
gimana atuh?
karena merasa 'berat', aku minta 'keringanan' buat ganti tema,
tapi ga bisa, keputusan udah final.
akupun berusaha lagi...
dan ...
seperti biasa, di detik-detik terakhir, aku baru punya ide
'Cling'..lampu bohlam berada di atas kepalaku...
singkat cerita, akhirnya tulisan itu beres dalam waktu kurang lebih 5 jam dengan beberapa bahan contekan terserak disana-sini...
fuih....begadang lagi bo!
Setelah hampir dua tahun ga pernah begadang..
tulisan selesai tapi ga sempat aku edit lagi
jadi kalo 'beliau' aga tertawa-tawa membacanya atau bahkan terheran-heran, aku ma'lum saja...
yang penting mah usaha...btul ga?
tapi satu pelajaran penting yang kupetik disini...
aku makin 'memahami' tema yang beliau berikan...
karena aku jadi berusaha mencari data dan ilmu tentang tema tersebut...
mmh jadi, dengan aga malu-malu aku pingin bilang...
"bu kasih aku pe-er lagi dong!"

Saturday, June 18, 2005

special untuk ukhty Yentri, :D


beberapa hari kedepan, sahabat tercintaku akan menggenapkan setengah dien-nya...
pertama tau kabar gembira ini sekitar 2 bulanan yang lalu,
kaget, seneng, haru semua tumplek....
alhamdulillah, akhirnya saatmu telah tiba saudariku...

beberapa hari ini, akhirnya kabar baik itu mulai disiarkan, undangan mulai menyebar...
seiring menyebarnya berita, beberapa teman langsung PM,
emang yn3 apanya rela?
hehehe bukan mo ge-er, tapi kayaknya musti bikin konfrensi press deh untuk nerangin asal-usul kami berdua...
jadi ga perlu nerangin satu-satu...
okeh!

yentri adalah teman baikku..
kenal sekitar lima, enam tahun yang lalu,
kami sama-sama kuliah di matematika dan masuk pada taun yang sama pula,
boleh dibilang, kami 'tumbuh' bersama,
tapi subhanallah, ukhty yang satu ini mempunyai akselerasi yang tinggi...
dia melesat jauh meninggalkan kami, teman-temannya...
Selain itu, beberapa kali kami berada dalam amanah yang sama, di KM3, panitia MS'01 (kaderisasinya Himatika), lalu di kabinet KM...
kedekatan yang ada juga makin erat terjalin ketika akhirnya rumah kami bertetangga...
yaa tetangga jauh sih, tapi kami biasa pulang bareng, naik angkot bareng dan kadang 'ngojeg' bareng...:D
iya ga yn!
apalagi ketika masa-masanya ujian yang makin menumpuk...
kita sering nginep bareng dengan teman-teman yang lain, judulnya sih belajar bareng,
tapi, mmh fifty-fifty deh....soalnya suka ditambahin ma ngobrol

tapi, kami yakin (iya ga ukh?)
kedekatan yang terjadi adalah karena kami saudara seiman, saudara seperjuangan
terikat semakin kuat karena untaian-unataian do'a yang senantiasa kami coba panjatkan...
Semoga Allah semakin mengikatkan Cinta ini, menjadi Cinta-cinta yang diridloiNya dan Cinta yang terjalin karenaNya...

kini, di saat-saat sahabatku menunggu hari...
kupersembahkan sebuah kado untukmu ukhty fillah...
mungkin tak indah, tapi tulus dari dalam hati yang terdalam...

Sejumput kata untuk sahabat

ukhty fillah...
lama kita mengenal,
aku melihatmu tumbuh,
dan kaupun begitu,
begitu banyak waktu dan masa terlewati,
begitu banyak suka dan sedih dihadapi,
begitu banyak hikmah yang kita jalani,
sehingga Allah berkenan menempatkan kita pada perahu yang sama nanti

tapi,
itulah hidup,

tak selamanya dua sahabat dapat bersama,
tapi tak berarti ikatan hati terbatas oleh jasad,
karena ukhuwah sejati tak lekang oleh waktu dan tempat,

garis hidup memisahkan kita,
amanah da'wah yang berbeda harus kita jalani masing-masing,
tapi, selama kita berada dijalanNya, kita selalu yakin bahwa kita tetap bersama,

ukhty fillah,
kini masamu telah tiba,
amanah baru akan segera kau songsong,
setengah dien akan coba kau raih,
dan berdua mencoba menggenapkan setengah dien lagi,
bersama-sama...

ukhty fillah...
semoga pernikahan ini akan semakin menguatkan langkahmu,
memantapkan hatimu,
mendewasakan jiwamu,
untuk menapaki jalan-jalan yang menanjak yang tak mudah dihadapi,

semoga kau bisa seperti Khadijah,
muslimah bijaksana, menjadi pelabuhan bagi pendampingnya untuk mensauhkan gundah gelisah
semoga kau bisa seperti Aisyah,

muslimah cerdas, memberikan kegembiraan dan keceriaan bagi pendampingnya
semoga kau bisa seperti Ummu Sulaim
muslimah mulia, memberikan kekuatan dan keberanian bagi pendampingnya hingga menjadi mujahid Allah

semoga kau menjadi muslimah yang semakin dicintai olehNya...
semoga kau menjadi muslimah yang bisa membangun sebuah pernikahan yang sakinah mawadah wa rahmah,
semoga kau menjadi muslimah, ibu bagi sejuta mujahid dan mujahidah...
semoga kau menjadi muslimah yang mendapat tempat terbaik disisiNya...

with all my love because of 4JJ1
'me'

lisan dan tulisan

beberapa hari yang lalu, saya mengirimkan imel ke seorang teman untuk mengklirkan misinterpretasi yang terjadi ketika chatz
waktu itu chatz nya sempat kepotong. jadi saya fikir, daripada ngegantung, mendingan diuraikan di imel saja.
Tiba-tiba lagi asik ngetik, teman kerjaku mengajak untuk pergi ke pameran buku. Wuahhh Mauuuuuuu.....
Jadi dengan terburu-buru, aku langsung menghentikan tulisanku dan 'merasa' menekan Save untuk imelku, ee ternyata menekan Send. Langsung kuStop trus Back, abis itu saya tekan (Perasaan) Save lagi. Trus langsung pergi, karena merasa udah tekan Save.
Ternyata....balik dari pameran buku, nah lho ko kekirim e-mailnya? Dua kali lagih. Huahhh Gawat..itu kan blom selesai di ktik, gimana kalo makin misinterpretasi...
Kacau nih...
Akhirnya, aku tetap meneruskan menulis imel dan mengeditnya, memperbaiki kata disana-sini dan juga menghapus kata yang setelah kupikirkan ulang ternyata tidak penting. Ataupun mengubah kalimatnya, karena merasa itu bukan maksud yang ingin kusampaikan.
Akhirnya imelku selesai dan kukirimkan.
Tak lama kemudian temanku ol, langsung aku minta beliau jangan membuka 2 imel awal.
Tapi entahlah apakah beliau membukanya atau tidak, karena setelah itu percakapan terhenti dan kuanggap misinterpretasinya sudah clear. (Hehehe asumsi banget ya!)
Dari situ, aku belajar sesuatu.
Bahwa, ada kekurangan penyampaian lisan dan tulisan.
Ketika kita menulis, kita harus sangat hati-hati. Karena intonasi kalimat kita, tidak bisa tersampaikan dengan sempurna sesuai dengan maksud yang kita inginkan. Tapi nada ucapan dari tulisan kita akan bergantng dari interpretasi pembaca. Walaupun kita sudah berusaha menuliskan tanda baca yang benar. Tapi keuntungannya, kita bisa mengedit ulang tulisan kita. Karena kadang-kadang ketika kita membacanya kembali, kita baru tersadar, oo kalimatnya salah bukan gini. Atau, ii ga penting banget deh! Hapus ah! Bahkan kita sering kali mengubah total tulisan kita, karena mungkin saat itu emosi kita sudah lebih stabil, kita lebih tenang dan bisa berfikir jernih.
Sebaliknya kalo lisan, kita tidak bisa menarik kembali apa yang sudah kita ucapkan. Hingga seringkali kita menyesalinya. Bahkan seringkali apa yang kita ucapkan menghancurkan ukhuwah yang tlah terjalin. Itulah mengapa kita harus mampu mengendalikan emosi kita dan berpikir tenang. Karena lidah tak bertulang dan lewatnya semua hal bisa terjadi. Sementara itu, keuntungan lewat lisan adalah intonasi nada bicara kita bisa jelas tersampaikan. Jadi tak ada 'tebak-tebak bergambar' dalam menginterpretasi maksud lawan bicara. Mmh, tapi ga jamin juga sih, soalnya standar nada bicara setiap orang dan setiap daerah itu berbeda. Bisa aja satu daerah nada seperti itu nada akrab, tapi daerah lain nada seperti itu marah besar. Wuahh bahasannya jadi ruwet ya?
Anyway...intinya apa ya?
Yah ...mungkin intinya harus hati-hati dalam menyampaikan segala sesuatu...
Baik lisan ataupun tulisan...
Apalagi dalam ber-blog...terutama yang di-publish
Karena, kita ga bisa ngasi syarat kemampuan berfikir dan pemahaman bagi pembaca blog kita,
Siapapun bebas membaca, seperti apapun pola berfikirnya, seperti apapun pemahamannya...
Berpendidikan atau tidak, berfikiran luas atau sempit... open minded ataupun tidak...
Apalagi jika tujuan kita berda'wah...
Kita harus lebih hati-hati...
Khawatirnya bukan berda'wah, tapi malah menyesatkan...
Allahu'alam bi shawab...
Nah yang lebih parah dari ngomong lewat lisan dan tulisan adalah chatz...
Ketika chatz, kita sering misinterpretasi dengan lawan bicara kita soal maksud kalimat yang kita tuliskan..atau dengan kata lain kita ga bisa nunjukin intonasi bicara kita yang sesungguhnya. Soalnya pernah kejadian sama saya, waktu itu saya ga maksud marah tapi lawan bicara nyangka kita marah...Repot kan?
Selain itu..jika kita udah send kalimat, kita ga bisa memperbaikinya lagi...
Jadi...ngomong lewat chatz?
Haruuus hati-hati...bangeeet...
Allahu'alam bi shawab...
udah ah..kepanjangan...
Semoga bermanfaat (*posisi hormat Jepang* ^_^)

Wednesday, June 08, 2005

percakapan sore yang menyejukan

akhawat1 : ukhti... serius, mau jadi dewasa ga?
akhawat2: mmh gimana ya...
akhawat2: :-? (mode mikir)
akhawat1 : sebenernya semuanya tergantung sama kita
akhawat1 : kalo Allah melihat kesungguhan kita untuk menyambut medan 'amal baru itu, maka akan Allah datangkan
akhawat2: iya yah...
akhawat2: subhanallah pas banget ma yang dibilang ma teh *.... *
akhawat2: emang kalo mau es krim ga dewasa ya?
akhawat2: atau nangis nya itu yang ga dewasa?
akhawat2: :-s (worried)
akhawat1 : parameter dewasa ga dilihat dari es krim atau nangis
akhawat1 : orang dewasa kadang jajan es krim
akhawat1 : orang dewasa juga kadang nangis
akhawat1 : tapi... semua perbuatannya dilakukan dengan tanggung jawab
akhawat1 : ada maksud dan tujuan yg hendak dicapai dg itu
akhawat2: mmh ....subhanallah......
akhawat2: jazakillah khair ukhty atas mmh taujih ya atau tausyiah...
akhawat2: poko'nya syukran wa jazakillah khair 4 everything >:D< (big hug)
akhawat1: >:D< (big hug)