Friday, November 19, 2010

kangen


rindu ini sudah sangaaaaat dalam..
ingin menggenggam tangannya, memeluknya...
mendengarkan suaranya bukan dari segenggam telepon genggam
meyakinkan bahwa tubuhnya masih sehat,
memantapkan hati bahwa kehidupannya diliputi ketenangan..
menatapnya ...

tentu, aku dan yang lainnya selalu ada di dalam hatinya, fikirannya, membebaninya
tentu, kekhawatirannya tidak bisa tertutup oleh tawanya
bertahun-tahun senantiasa begitu,
berkorban lagi dan lagi untuk kami ..

ingin menghadirkan sebentuk kebahagian,
kebahagian yang tidak pernah bisa terukur oleh materi..
ingin menghaturkan ketenangan, agar mereka tak lagi merisaukan kami,
namun tetap saja, cinta yang begitu besar membuat mereka selalu menempatkan kami dalam hatinya..

sebait doa, sebentuk bakti dan ketaatan yang mungkin bisa saya dan kami haturkan
sebesar cinta yang bisa kuhaturkan untukmu, Apa ... Mamah...

I miss u so much ...

Aki, Ni, Teh Raina dan Aa Kembar


photo-na kenging nuhungkeun ti FB-na Uwa Eki .. nuhunnn :)

Abah dan Wafa di usia 2 tahun lebih

Lapor :
Tadi pagi Wafa mandi sama Abah ..

hampir semua kegiatan sudah dijalani Wafa bareng Abah, cuma makan saja yang belum sukses...
Si Abah kurang gigih dalam menyuapi, sama kayak Uminya ..

*persiapan menjelang Wafa punya adek, Abah harus siap dalam segala kondisi bersama Wafa

pendapat Ummi :
Untuk tipe Ayah yang tidak terbiasa mengurusi anak kecil, Ibu harus mendukung dan mengusahakan agar Ayah bisa lebih dekat dengan buah hatinya ..

LuV


Monday, November 15, 2010

(lanjutan) si buntut : paradigma baru

alhamdulillah wa syukurillah atas karunia teman dan sahabat yang baik..
terimakasih atas semua nasihat sahabat-sahabat semua, baik di MP maupun di FB..
akhirnya si Ummi ini merenung .. dan memiliki paradigma baru .. pulang dengan wajah lebih ceria, hati lebih ringan dan senyum mengembang...

sehingga ketika sampai di depan rumah, disambut pelukan hangat dari si ceuceu shalihah..
dengan paradigma baru itu pula, tingkah polah si buntut terasa menyenangkan, masih dengan buntut yang sama.. tapi tidak membuat dunia Ummi terasa sempit

Bahkan kami berdua duduk berdampingan di satu kursi, mengobrol dengan asyiknya. Si Ummi mendengarkan curhatan kegiatan ceuceu shalihah hari itu, antara imajinasinya dan kenyataan, antara kalimat yang Ummi fahami dan hanya Ummi dengarkan

Karena Umi mengembangkan senyumnya, Wafa juga dengan ceria menyambut ajakan Ummi untuk sikat gigi besama. Seringkali, sejak dia mulai sikat gigi dengan pasta gigi, si Ummi harus mengeluarkan rayuan maut agar Wafa mau bersikat gigi dengan aman sentosa tanpa penolakan ... Hehe ya Wafa shalihah sudah pandai 'berargumen' dengan mengatakan 'alim' alias gak mau kalo memang gak mau ...

Karena hati Umi ringan, Wafa pun ringan menyambut ajakan Umi untuk shalat. Hanya sedikit rengekan ketika rakaat shalat dia habiskan lebih awal dan melihat Umi dan Bi etri masih berdiri, ruku dan sujud. Selepas itu dia asyik saja, bahkan membantu Umi dan Bi Etri menyimpan mukena di tempatnya...

Wafa pun berkata bijaksana pada dirinya ketika dia bilang ingin minum milo, tapi kemudian dia sendiri yang berkata bahwa minum susu milonya nanti besok pagi-pagi saja. Ya kata Umi, besok pagi setelah makan. Biasanya sering mengamuk karena ingin minum milo setelah sikat gigi dan sebelum tidur, dan Ummi harus mengeluarkan jutaan trik dan kalimat penenang

Dan hari ini ditutup dengan kecupan selamat malam dari Asiah Wafa Shahidah yang insyaAlloh shalihah...

alhamdulillah.. ternyata lebih ringan, mudah dan indah bagi kami berdua ketika emosi itu menjauh ...

mohon do'anya, agar si Ummi senantiasa terjaga emosinya, dan terjaga keimanannya..
aamiin

*cathar untuk mengingatkan si Ummi kalo lagi esmosian

impian sederhana ...

yang tak sederhana bagiku..
mungkin sederhana bagi yang lain..

terinspirasi ketika membaca postingan seorang teman tentang mimpinya 10 tahun yang akan datang...
maka rela pun sadar, harus bermimpi agar tersemangati untuk mendekati sebuah tujuan

10 tahun lagi,
semoga suamiku tercinta sudah menemukan dunianya, tahu dimana tempat ia melabuhkan obsesinya, ada karyanya yang bermanfaat, dan aku tetap setia mendampinginya menapaki setiap langkah menuju kesana.
Semoga si rela ini bisa menjadi sandarannya ketika merasa lelah, tumpahan rasanya ketika galau, serta tempat pertama baginya berkeluh kesah .. Tentunya setelah berkeluh kesah pada Rabb Penggenggam Jiwa

10 tahun lagi,
semoga putra-putriku tumbuh dengan sehat, cerdas, dan shalih serta shalihah.
InsyaAlloh sepuluh tahun lagi Wafa berusia 12 tahun, semoga saat itu Wafa sedang meniti jalan menjadi hafidzah ya Nak, atau telah menjadi hafidzah? Aamiin
Yang jelas si Ummi berharap putri Ummi dan adik-adiknya senantiasa dekat dg Al-Qur'an, membacanya dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Bagaimana dg Umminya?
Semoga lebih baik dr itu, walopun belum menjadi hafidzah at least hapalan yang sudah ada tidak hilang ... aamiin

10 tahun lagi,
Kami sudah mempunyai rumah, mungil pun tak apa .. semoga...

10 tahun lagi,
Bu Teguh Prakoso sudah pandai memasak , sehingga ketika Pak Teguh Prakoso mengundang kawan-kawannya ke rumah, maka Nyonya rumah dengan cekatan dan sigap menyiapkan makanannya..
Begitupun ketika Wafa dan adek-adeknya berangkat sekolah, bekal cantik, lezat dan bergizi sudah disiapkan si Ummi ..:)
Semoga tangan si Ummi ini cepat sembuh sehingga bisa segera bertempur di dapur .. aamiin

10 tahun lagi,
Rela 'harus' mempunyai keahlian yang khusus, insyaAlloh. Misal merajut, menyulam, merenda dsb. Gak mesti semua, tapi ada suatu keahlian yang bisa digunakan untuk mengisi waktu bermanfaat. Tentunya selain diisi dengan menebar cinta kepada anggota keluarga Teguh Prakoso, lingkungan dan juga tetap melestarikan membaca dan menulis, si rela ini 'harus' punya skill yang khusus, demi impiannya yang lain ...

10 tahun lagi
Semoga cita-cita memiliki keahlian yang khusus ini sudah tercapai ya, sehingga melangkah ke impian selanjutnya.. Menyebarkan keahlian yang dipunya kepada tetangga. Haaaahh..
Jangan tertawa yaaa....
Iya, pada tetangga, agar ibu-ibu disekitar rumah punya kesibukan, syukur-syukur bisa menghasilkan. Seorang Ibu dan istri kan harus mandiri ..
Bayanganku, lingkungan tempat kami tinggal nanti adalah lingkungan yang sederhana, lingkungan kelas menengah. Dimana banyak istri yang full waktu di rumah, atau bekerja tapi tidak seharian. Lingkungan yang kutempati itu juga suasananya penuh kekeluargaan dan dekat satu sama lain. Kedekatan itu bisa menjadi bencana jika tidak dimanfaatkan dengan baik, misalnya kasyikan merumpi hingga akhirnya timbul ghibah eh gossip ehhh.. musibah deh jadinya..
Makanya, biar bisa bergaul namun tidak lebur, si Rela ini harus bergaul yang memberikan manfaat

10 tahun lagi..
Semoga seorang Rela bisa menjadi manusia yang bermanfaat..
Klise?...
Hemmh..
maksudnya apa ya?
Dari duluuu, sejak masih muda (heuuu berasa tua ), suka sedih kalo melihat anak anak jalanan, pengemis, atau siapapun yang kurang beruntung, terutama anak-anak ..
Pernah pingin ikutan ngajar anak jalanan yang bertempat di GOR sebelahnya BIP Bandung, tapi gak jadi karena kegiatannya malam ...
Nah, semoga 10 tahun lagi, rela sudah punya ide dan mampu merealisasikan sebuah gerakan sederhana untuk mencerdaskan anak-anak yang kurang beruntung..
Gak mesti yang muluk - muluk, dari sekitar tempat tinggal mungkin. Membuat sekolah mengaji Iqro misalnya...
Haaah kebayang, rumah penuh dg anak-anak yang belajar Iqro sehingga putra - putriku juga semangat untuk belajar dan dekat dengan Al-Qur'an ..
Atau membuat perpustakaan, seperti yang sudah dilakukan oleh banyak 'pejuang' di tempat lain
Hmmh atau mendidik sungguhan ..
Ya, membuat sekolah-sekolahan walopun ilegal, bukan semata agar anak didik mempunyai ijasah, tapi mengajarkan mereka membaca, berhitung, mengaji, dan memahamkan akan arti kemandirian. Tentunya meskipun ilegal, sekolah ini harus dilengkapi dengan buku yang banyak, agar mereka mampu mengenal dunia dengan bacaan yang disediakan disekolah tersebut.
Tidak mesti datang setiap hari, karena mungkin berat bagi mereka untuk datang dan duduk manis sementara himpitan ekonomi memaksanya untuk bekerja
Tapi setidaknya kemampuan mereka membaca dan berhitung menjadi bekal agar nanti tidak ditipu..
Buku-buku yang mereka baca menjadi inspirasi untuk berkembang..
Dan tentunya, kalo memungkinkan ada skill khusus yang bisa diajarkan oleh sekolah ini, sehingga menjadi bekal mereka untuk menjadi entrepeneur .. aamiin
*langsung ngebayangin sekolahnya d!

Kalo sudah ada sekolah semacam ini ditempat kami tinggal nanti, mungkin saya akan bergabung saja. Bukankah lebih mudah untuk memajukan bangunan yang sudah ada?
Namun jika belum ada maka semoga saya memiliki azam yang kuat untuk merealisasikannya ..

aamiin



aaaaaaaaaah ngimpinya udah banyak ya?
hemmh jadi malu, mimpi yang mungkin bagi yg lain tampak aneh ...
tidak ada capaian pribadi, misal si rela 10 tahun lagi jadi direktur, berpenghasilan 5 M...(aamiin, hehehe bagian M M nya mah aamiin waeeee duong )
Namun menjadi wanita karir tidak pernah berada di list teratas dalam cita-citaku setelah berkeluarga. Sosok seorang istri yang mendampingi suami dan membesarkan anak-anaknya selalu menjadi prototipe idamanku ..
Jadi inget pelm taun 70an dan 80an deh, ibu-ibu memakai rok selutut dan disanggul mengantarkan suami dan anak-anaknya kedepan rumah .. heeeeuh swiiiit ... .
Tapi yang ini mah ibu-ibunya gak bersanggul, nganterinnya juga sampai pintu saja, malu kalo sampe depan soalnya masih dasteran dan males pake kaos kaki hihihihihi

Atau targetannya hmmh rumah mewah mobil empat heuheuheu..jujur, mau juga siyyy , kalo ada hehehe
Tapi berat kayaknya kalo impiannya seperti itu.., teu ka-otakan kalo kata bahasa sundanyamah
Jujur, saya pernah pusing sewaktu pulang dari seminar yang isinya menceritakan targetan-targetan duniawai, setelah A lalu cari B lalu cari C...heeeuuuuh gak kebayang .. ^__^, lieeeuur

Memang siy, pingin seperti Abu Bakar, Umar Bin Khatab, dan Utsman bin Affan serta sahabat-sahabat yang kaya raya lainnya, tapi tentunya tidak dengan target dan motivasi benda seperti rumah, kendaraan, jabatan... dll
Trus apa motivasinya..?
Ya motivasinya bekerja keras dan sungguh-sungguh, masalah hasil yang didapat insyaAlloh akan mengikuti kalo memang itu sudah bagian dari rizki kita ..

eeeh naha jadi ngalantur kiyeu?
nya kitulah pokonamah ...
Mohon do'anya yaaa, agar saya senantiasa istiqomah untuk berjuang mewujudkannya.
aamiin

*nunggu reda hujan, pikiran melayang ke si dia, jadi gak mood ngerjain thesis duuuh :(

buntut

ceu, umi serasa punya buntut alias ekor d!
kemana-mana wafa suka ngikuuut terus...
bahkan kadang umi ke kamar mandi pun pingin ikut

umi duduk ngikut juga, pingin duduk di tempat umi alias dipangku umi
umi makan juga pingin ngambil dari piring yang sama dengan umi...

haaaaaaaaaaaaaah dunia umi jadi sempit rasanya...

tapi, bukankah itu tandanya wafa sayang sama umi ya Nak?
pengen deket-deket sama umi ya sayang..
pengen merasakan kehangatan umi kan?
*umi GR daaah!!!

dan umi harus menikmati ini, karena akan tiba saatnya kau menjauh dari umi..
kau memiliki urusan sendiri, bahkan mungkin umi yang gantian jadi buntutnya wafa ...

buah hatiku, maafkan umi ya..
si umi akhir ini sering emosian dan galak
wafa tau kan, kalo umi sayaaaaaaaaaaaaaang banget sama wafa
doakan keimanan umi senantiasa terjaga ya shalihah,
sehingga umi bisa menajagamu dengan sebaik-baiknya...
bisa membimbingmu menajdi muslimah yang berakhlakul karimah
dan tidak mudah tersulut emosi ..
aamiin

semoga Alloh senantiasa menyatukan kita hingga ke JannahNya..
aamiin