Tuesday, December 28, 2004

Membentuk Madrasah Da’wah

Membentuk madrasah da’wah…

Kulihat lagih tulisan itu….
Tersenyum sendiri…yah…
Mungkin itu adalah cita-cita yang sangat “tinggi” dan amanah yang sangat besar…
Tapi seperti salah satu tulisan Anis Mata dalam bukunya “Mencari Pahlawan Indonesia”, yang intinya menyuruh kita agar bermimpi karena itu akan menjadi pemacu kita untuk bergerak. Mimpi merupakan patokan dan capaian kita untuk bergerak. Bahwa para pahlawan sejati-pun memulainya dengan mimpi. Hanya bedanya dengan “orang biasa’ adalah , pahlawan itu mengejar mimpinya, sementara orang biasa hanya diam dan kembali bermimpi.
Kembali lagih ke tulisan inti kita (mumpung masih sekitar hari ibu..:D)

Subhanallah banyak inspirasi tercipta ketika kita membaca, dan Alhamdulillah pada saat-saat yang genting akhirnya kutemukan kata itu - yang sesuai dengan isi hati dan cita-citaku- untuk kutuliskan dalam selembar kertas.

Membentuk madrasah da’wah...
Menurutku itu arti yang sangat lebar dan luas...
Dari sebuah madrasah (sekolah) kita bisa melahirkan intelek-intelek muda, para pemikir, para pembaharu. Kelahiran itu bukan hanya dari ”lulusannya” tapi sang ”guru” pun bisa ikut terlahir. Karena disadari atau tidak jika ”sang guru” bergerak dan mau berinovasi maka diapun ikut belajar didalamnya, terlahir secara terus menerus dari ilmu yang diperolehnya dan bukan hanya diam statis dan merasa cukup menjadi pengajar.
Madrasah yang baik adalah, ketika kehadirannya memberikan perubahan yang baik bagi lingkungannya. Bukan hanya proses belajar-mengajar didalamnya, tapi adanya keteladanan dan contoh yang melekat dari dalam diri dan telahir dalam setiap gerak perbuatan. Sehingga masyarakat sekitarnya bisa mencontoh dan mungkin tak segan untuk bertanya bahkan mungkin mengikuti. Sehingga perubahan dan perbaikanpun bukan hanya berlaku bagi ”warga madrasah” itu tapi juga bagi sekitarnya.

Wuahhh subhanallah ya?
Bayangkan jika madrasah itu adalah madrasah da’wah...
Maka yang terlahir adalah pemikir, pembaharu dan pejuang da’wah.
Dan masyarakat yang terciptapun masyarakat pendukung da’wah. Yang tidak akan antipati dengan kata dan gerakan da’wah.

Dan yah...
Itulah cita-cita ku yang tampak amat tinggi dan amanah yang amat berat.
Karena seperti seorang ”pahlawan”, maka cits-cita itu akan kusimpan dan kuperjuangkan.
Dan bukan hanya untuk menjadi seorang ”pahlawan” tapi melahirkan satu, seribu bahkan sejuta ”pahlawan”.
Karena dibelakang para ”pahlawan” itu terdapat seorang ”istri” ataupun ”ibu” yang menjadi penyokongnya.
Untuk itu aku ”memimpikan’ dan ingin mewujudkan sebuah ”madrasah da’wah” dalam rumah yang akan kutempati nanti.
Dalam rumah, dimana aku ”bertugas” sebagai seorang manajer, guru, murid dan pegawai sekaligus.
Rumah yang InsyaAllah akan melahirkan pahlawan-pahlawan sejati yang siap berjuang di barisan terdepan dalam da’wah.
Rumah yang akan menjadi tempat ”istirahat” untuk para pahlawan agar nantinya bisa meloncat jauh lebih tinggi lagih.
Rumah yang juga nyaman bagi sekitarnya, menjadi tempat berteduh untuk orang-orang yang ”kepanasan” maupun ”kehujananan”.
Rumah dimana orang tak segan untuk bertandang.
Dan sebuah rumah yang merupakan salah satu titik awal untuk sebuah perubahan ke arah yang lebih baik.
Doakan ya ukhty...akhi...
Agar aku bisa mewujudkan madrasah da’wahku...
Dan semua bukan hanya konsep yang tertuang dan tersimpan dalam otak saja...
Amiin


Monday, December 27, 2004

ga lulus..:D

:D........
udah ada pengumuman dari UPI..
hehe ga lulus...
ya bukan rizki kali ya
pertama seeh tertohok juga...
soalnya...hik...hik...hik...DITOLAK HUAHHHHH...
jadi tertohoknya bukan karena ga masuk UPI, tapi karena DITOLAK!!!
makanya rela ga bisa jadi tukang Marketing yang mesti nawar-nawarin sesuatu...
mmh btw akhirnya rela ngaku!!! ngaku kalo yang punya blog ini rela...:D