Thursday, August 26, 2004

Penyelam Mutiara…


Tiap saat adalah hikmah…
Begitupun ketika Allah memberikan waktu pada kita untuk belajar membaca ayat-ayatNya dengan bacaan yang lebih tartil…
Tersebutlah seorang ustadzah menceritakan lautan hikmah ini padaku, tentang kisah seorang penyelam yang mencari mutiara…


Terkisah seseorang yang pandai menyelam diberi tugas oleh seseorang yang berkuasa dan mempunyai uang banyak untuk menyelam dan mencari mutiara. Sang Penguasa menjanjikan akan memberikan imbalan apapun yang diinginkan si penyelam jika dia berhasil membawakan mutiara terindah untuknya. Sebelumnya sang penguasa telah membekali si penyelam dengan tabung gas dan alat-alat lainnya yang diperlukan si penyelam untuk menuntaskan misinya.

Tibalah saatnya bagi si penyelam untuk menjelajahi lautan mencari mutiara impian. Waa.. ternyata laut sangatlah indah, si penyelam terkagum. Banyak lihat dia mutiara. Tapi pikirnya, ah mudah untuk mengambil mutiara, saya ingin jalan-jalan dahulu lihat-lihat laut yang indah. Kian lama si penyelam kian takjub akan keindahan laut yang semakin dalam dia menyelam semakin indah panoramanya. Sehingga ia lupa akan tugasnya untuk mencari dan mengambil mutiara indah. Dia terus berenang menyusuri karang dan taman-taman laut yang indah, mengikuti gerak ikan warna-warni pesonakan mata.

Ah…akhirnya ia tersadar juga, oksigen dalam tabung perbekalannya kian menipis dan oiya… tugasnya belum tertunai. Akhirnya dengan terburu-buru dia mengambil mutiara terdekat yang bisa digapainya. Dengan terburu-buru karena oksigen kian menipis ia berenang dengan cepat ke atas, tapi amboi…malang besar nasibnya mutiara terlepas dari tangannya karena arus air kecil menyapu tangannya. Mutiara itu akhirnya jatuh kembali perlahan kedalam laut…ditatapnya hampa. Ingin kembali, tapi ah tak mungkin walopun mutiara terambil mungkin tak bisa dia naik lagi ke permukaan.

Sampailah dia di permukaan, Sang Penguasa telah menunggunya. Namun, apa daya tangan penyelam tak membawa mutiara
.


Saudaraku bayangkan kita adalah si penyelam, Allah telah membekali kita dengan oksigen yang cukup untuk mencari mutiara hakiki yang terindah. Tapi kenapa keindahan laut yang fana telah melenakan kita , hingga ketika bekal itu habis, mutiarapun tak kita dapatkan. Dan tak seperti penyelam yang tau kapan habisnya bekal oksigen yang dia bawa, kita tak akan pernah tau kapan bekal hidup[ dariNya akan habis.


No comments: