Wednesday, February 14, 2007


imel dari seorang sahabat yang masuk ke milis...

semoga bisa diambil manfatnya...

maaf ya bu, belum sempat minta ijin...

kalo tak kau ijinkan, insya'Allah akan kuhapus postingan ini...

Assalamu'alaykum wr.wb.

Dari seorang ummahat, teteh cintaku... semoga bermanfaat.

Hanya pada-Mu lah kami beribadah, dan hanya pada-Mu lah kami mohon pertolongan

Iyya kana'budu... Misi hidup untuk beribadah pada-Nya, memiliki spektrum yang sangat luas, untuk setiap nafas, setiap gerak, setiap urusan.

Tetapi, alih-alih menjadikan setiap gerak adalah ibadah, bahkan ibadah yang 'ibadah', ibadah mahdhoh pun seringkali sulit dilakukan sebagai ibadah. Sholat yang tak seberapa, tak seberapa lama dan tak seberapa khusyu'. Sedekah yang tak seberapa, tak seberapa banyak dan tak seberapa ikhlas dan lain sebagainya.

Apatah lagi menjadikan mencari nafkah sbg ibadah, melayani suami sbg ibadah, menanggungjawabi rumah tangga sbg ibadah, mencari ilmu sebagai ibadah, mandi sbg ibadah, makan sbg ibadah dst..dst..

Allah memberi jawaban atas kelemahan-kelemahan tersebut. Iyya kana' budu diirini dengan wa iyya kanasta'iin. .. hanya pada-Mu lah kami mohon pertolongan.

Isti'anah, terus dan terus memohon pertolongan- Nya, untuk menjadikan setiap urusan sebagai ibadah, bermohon pertolongan, diberikan-Nya kesempatan dan kemauan dan kemampuan untuk ibadah.

Menjaga konsistensi ibadah yang diiringi dengan isti'anah memerlukan mujahadah yang dimulai dengan terjaga dari tidur lelap (al yaqdhoh), yaitu penyadaran dan kesadaran diri akan misi penciptaan, selalu dan selalu mengingat, mentafakuri dan menyadari misi penciptaan diri. Untuk menjadi hamba-Nya, beribadah kepada-Nya.

Kesadaran (terhadap misi hidup) akan terhenti tanpa dikuatkan dengan tekad (al 'azaam), kehendak untuk menunaikan misi (hidup) mensyaratkan dimilikinya pengetahuan yang menggerakkan diri untuk beramal yaitu al-fikroh, sehingga diri tak sekedar tahu, tetapi tahu-tahu (pengetahuan/ ilmu) yang mempunyai daya dorong berkarya. Maka terlahirlah sebuah amal seorang 'abiid.

Penjagaan amal ibadah (istiqomah) ditajamkan oleh kejernihan pemandangan mata hati (al bashiroh) yang akan senantiasa jernih oleh muhasabah dan taubat. Maka insyaAlloh diri-diri menjadi ahli hikmah, yaitu hamba dengan tingkat kemawasdirian tinggi, sehingga tidak menyepelekan amal ibadah dan mengentengkan dosa.

wassalam,
Didin

No comments: