Wednesday, September 27, 2006

Sahabat yang terluka di pertemuan yang pertama,

Racunku telah menyakitinya,

Tak bermaksud, kataku,

Aku berkelit

Tak ingin, kataku,

Aku mengelak

Sahabat, tak ada tingkahmu yang tercela

Pertemuan waktu itupun menghadirkankan suasana bersahabat

Smuanya salahku,

Aku yang salah,

Maaf-pun terucap darimu

Aku, akuuuu yang menyakitimu

Bukan kamu,

Jangan kau makin memperberatnya dengan mengucapkan maaf

Membuatku tampak seperti jiwa yang tak berjiwa

Aku,

Berusaha untuk membuatmu tak tersakiti,

Aku,

Berusaha untuk ....

Tapi semakin lama kau mencoba bersamaku,

Akan makin sakit yang kau rasakan

Kuputuskan dengan sejuta rasa berkecamuk dalam dada

Untuk menyakitimu SEKARANG saja

Hingga kau bisa menjauhiku dari awal

Mungkin tak terlalu banyak luka yang tertorehkan

Kaupun bisa mengobatinya lebih cepat

Carilah sahabat lain yang berhati putih bersih

Dia bisa menenangkan hatimu

Dia bisa membuatmu tersenyum

Dia,

Bisa ......

No comments: