Asiyah, Khadijah?
Hadits menyebutkan bahwa pilihlah wanita yang baik agamanya,
karena wanita yang baik agamanya akan menjaga rahasia keluarganya (kan wanita rata-rata ember tuuuh.. heuheu nyindir diri sendiri)
Karena wanita yang baik agamanya juga pandai mejaga harta suaminya (kan biasanya godaan terberat wanita adalah sale-sale yang membuatnya kebocoran uang di dompet)
Karena wanita yang baik agamanya juga akan mendidik anak-anaknya dengan baik dan sesuai dengan amanah dari Alloh dan Rasulnya... kan wanita adalah ibu...
Nah bagaimana kalo laki-laki? Laki-laki apa yang harus dipilih oleh wanita?
Meskipun haditsnya berbicara tentang wanita, tapi banyak yang setuju kalo hal ini juga berlaku untuk laki-laki...
Dan berdasarkan pengalaman pribadi setelah menikah...
- Suami itu yang wajib mencari nafkah
So, meskipun si istri yang menjaga harta suami, namun sourcenya melalui suami.
*untuk wanita bekerja, ada pengecualian ya.. sourcenya bisa dari dua-duanya, tapi kan teuteup yang wajib untuk nafkahi keluarga mah yang suami, uang istri adalah hak istri :)
- Suami juga imam, bukan hanya imam sholat ^__^
(cieee bahasnya ...)
Jadi meskipun si Ibu yang banyak berinteraksi dengan anaknya, namun Ayahlah yang memegang komando...
Keterlibatan Ayah untuk memberikan kerangka berfikir dan femahaman ini sangat penting. Walopun gak banyak bicara, namun tindak tanduk si Ayah banyak diikuti anak-anak. Begitupun cara Ayah mengambil keputusan dll..
*heuheu jadi inget Wafa dan Abahnya ^__^
- Suami juga tempat kita berlabuh (swiiiiiit prikitiw..), dan kitapun tempat suami berlabuh. Bukan begitu Ibu-ibu?
Suami jugalah yang menenangkan saya, memberikan masukan dan juga menjadi guru ketika ada sebuah pertanyaan yang membahayakan keimanan dan kefahaman saya, alhamdulillah
Suami saya memang bukan orang yang sempurna, namun saya merasa nyaman ketika mengetahui bahwa dia bisa memberikan saya nasihat yang senantiasa mendekatkan saya dengan Alloh swt.
- Keta'atan kita setelah menikah adalah pada suami setelah kepada Alloh swt dan Rasulnya
Banyak kan kejadian seperti itu, suaminya 'melarang' istrinya untuk menjadi istri shalihah
*Hasil diskusi sama suami: Ini juga jadi catatan ut suami, karena ketika istrinya tidak melakukan suatu amal ibadah karena suaminya melarang, maka diapun akan dikenai tanggung jawabnya
Jadi, kalo dipikir...
Ketika laki-laki harus memilih wanita yang baik agamanya, maka terlebih lagi wanita.dia harus memilih laki laki yang sangaaaaaaaat baik agamanya. Karena kalo di list dari point - point diatas, maka wanita berada di bawah 'kekuasaan' laki-laki...
eeit jangan protes duluuu...
maksudnya, banyak hal dari diri seorang istri yang berkaitan dengan suaminya, terutama masalah keta'atan...
Meskipun Alloh swt menyebutkan bahwa keta'atan pada suami dibawah keta'atan pd Alloh&Rasulnya, namun pd prakteknya banyak para istri yang tidak bisa berkutik terhadap perintah dan kemauan suaminya
Jarang yang bisa seperti Asiyah istrinya Fira'un, yang meminta dibuatkan rumah di syurga pada Alloh swt dan tetap konsisten untuk tidak ta'at pada kepada Fir'aun...
Namun jika boleh memilih, ingin menjadi Asiyah ataukah Khadijah?
Dua dari 4 wanita penghulu syurga, yang satu diberi ujian suami seorang musuh Alloh, sedangkan satunya lagi bersuamikan manusia terbaik sepanjang masa..
Dan ketika akad belum terucap, maka seorang muslimah diberikan kesempatan oleh Alloh swt untuk memilih imamnya, belahan jiwanya, Kapten dalam biduk rumah tangganya
Namun ketika ternyata diuji dengan suamikan yang belum shalih, dan taunya setelah nikah, ya berjuanglah&istiqomahlah..
"Sesungguhnya setelah kesulitan itu ada kemudahan".. :)
Allahu'alam bi showab...
*heuheu maaf si rela ini noroweco teu pararuguh, ceritanya habis ngasi komen di MP teman, lalu berkontemplasi, lalu makin menyadari bahwa suami adalah imam & saya selama 3 tahun lebih ini telah belajar banyak darinya...
Makin sayaaang deh sama si Mas..
*swiit swiit prikitiw.. daripada di suitin sama yang lain mendingan suit duluaaan